Puluhan Suster, Pastor, dan Fratres Gelar Unjuk Rasa Perjuangkan Nasib 17 Korban TPPO di Sikka

Hadir di antara para pengunjuk rasa itu di antaranya RP. Hubert Thomas Hasulie, SVD; RP. Marsel Vande Raring, SVD; Provinsial Kongregasi SSpS Flores Bagian Timur, Sr.Inez Surat Lanan, SSpS; Koordinator Tim Relawan Untuk Kemanusiaan Flores (TRUK-F), Sr. Fransiska Imakulata, SSpS; Ketua Forum Peduli Atas Situasi Negara (Petasan) Siflan Angi, puluhan frater Kongregasi SVD Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero; aktivis John Bala, dan utusan pejuang HAM lainnya.

Pantauan media ini, setiba di Mapolres Sikka, perwakilan pengunjuk rasa Siflan Angi membacakan surat terbuka yang ditujukan kepada Kapolri dan Bareskrim Mabes Polri yang antara lain membeberkan kronologi perjuangan mereka selama ini yang menuntut keadilan dan kepastian hukum bagi 17 korban TPPO, dan adanya dugaan diskriminasi terhadap pemilik pub di mana ada pemilik pub yang hingga saat ini belum diproses sesuai mekanisme hukum yang berlaku sehingga terkesan oknum pelaku yang bersangkutan masih bebas.

Para suster dan perwakilan pejuang HAM membentangkan beberapa spanduk/poster yang antara lain bertuliskan “Tuntaskan kasus perdagangan 17 anak; Semua Pelaku Sama di Mata Hukum, Stop Diskriminasi; dan  Manusia Bukan Kambing,” saat melakukan aksi demo di   Depan Mapolres Sikka, Selasa (7/6/2022). Foto Walburgus Abulat
BACA JUGA:
Ribuan Siswa SPATER-SMATER Maumere, Fratres, dan Pelajar 5 SD Ikuti Pawai Karnaval 150 Tahun Kongregasi BHK di Dunia
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More