Puisi “Tini Minta Karet”: Refleksi Bersama Edi Menori

Oleh : Alvares Keupung**

Jika ekspresi kebebasan yang ekspresif membuat seorang anak gembira untuk mengaktualisasikan diri, mengapa mesti menciptakan pembatasan yang kaku dan ekstrim baginya ? Kerinduan untuk bermain, bergembira dan berbagi rasa adalah kerinduan seorang anak di masa kecilnya, sebagaimana Tini dalam Puisi “Tini Minta Karet”.

Bagian Kedua : Rindu Seorang Anak Pada Sosok Ayah Sebagai Pengayom

Tuhan Yesus
Tini minta karet
Untuk mengikat kaki Papa
Agar betah tinggal di rumah
Tini minta karet
Untuk mengikat kaki Papa
Agar tidak ke tempat judi
Tini minta karet
Untuk mengikat rencana Papa dan Mama
Agar tidak bercabang tidak menentu
Tini minta karet
Untuk mengikat tangan Papa
Agar tidak pukul Mama

Idealnya, seorang ayah adalah seorang yang selalu hadir sebagai pengayom dalam kehidupan sebuah keluarga. Pengayom berarti, pelindung yang memberi rasa nyamam dan damai, kekuatan, keadilan, peneguhan lahir dan batin. Figur seorang ayah, hadir sebagai ” matahari ” yang memberikan cahaya, ” tonggak ” yang menjadi penopang dan ” fondasi ” sebagai dasar pijak bagi kehidupan sebuah keluarga.

BACA JUGA:
Misa Pelajar Kota Labuan Bajo
Berita Terkait
1 Komen
  1. Carlos Sarianto berkata

    Terima kasih atas ulasannya. Sedikit bertanya tentang kutipan pernyataan Rene Descartes: ” Hidup yang tidak dihidupi, tidak layak dihidupi ”. Saya mendalami filsafat Descartes, namun tidak menemukan pernyataan itu. Setahu saya, hanya Socrates yang pernah membuat pernyataan sejenis, tetapi bukan seperti yang dikutip penulis. Socrates berseloroh demikian: ” Hidup yang tidak direfleksikan, tidak layak dihidupi ”. Bukan seperti yang dikutip penulis ” Hidup yang tidak dihidupi, tidak layak dihidupi ”

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More