Puisi-Puisi Kata Tanpa Jeda

Sedari awal saat bersama menjemput pagi
Kita berjanji untuk selalu menjaga harap
Dengan rasa yang tak pernah ada
Tanpa itu kita hanyalah sekumpulan kawan yang berlangka
Tanpa arah yang pasti.

 

JEDA

Sajak rayuanku tak lagi berkidung
Saat kita memilih untuk berdiam
Entahlah mungkin kita sedang dihukum waktu,
Sebab kita tidak berlaku jujur pada bulan dan bintang

Kepada bintang kita bercerita
Bahwa malam tak lagi beri kehangatan
Kita berpeluk tanpa rasa, semua sirna
Seiring dengan kepergian malam ..

Kepada bulan kita bercerita
Bahwa sebelum menjemput pagi
Keutuhan ini tak lagi menyatu, ada kerisauan
Bergelantung melarung rasa yang ada menjadi tak ada

Diantara kita masih belum ada rasa yang tersingkap
Masih ada ruang untuk sejenak kita berteduh merenung
Kita Jedah Sejenak (*)

 

Jakarta, 28 Agustus 2020

BACA JUGA:
Lazarus Numbuat
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More