Puisi-Puisi Epi Muda
Oleh : Epi Muda, Mahasiswa STFK Ledalero. Penulis sekarang tinggal di Unit Gabriel.

Orang-Orang Pinggiran
Sakit mereka berlalu menyakitkan difonis dalam dekapan pemerasan
Penyimpangan dari tuan-tuan mengebuh-gebuh merekontruksi locus yang relevan
Rayap-rayap terus merayap menggrogoti tubuh mereka yang kian lusuh
Tangisan mereka melantumkan nada-nada rindu untuk bebas
Hidup mereka seakan digebrek sekam padi
Haus dan lapar adalah ujian sekaligus ujud doa singkat seruhan diri untuk diubah
Mereka tak seperti angin-angin sepoi-sepoi basah yang hanya menidur rindu dalam kening
Selebihnya mereka adalah senja yang selalu menantikan malam
Kemalangan orang-orang pinggiran kali ini adalah nafas yang terus menghidupi tubuh
Tubuh manusia bukannya kedipan mata yang menenangkan seribu masalah dalam ingatan
Mereka adalah orang-orang yang mengantar tuan berdiri tegap di depan kantor bertingkat.
Unit Gabriel, 2020