Puisi Balada Bunga-Bunga Bakung

Oleh: Irene Kanalasari Inaq

Layaknya kehendak Yang Maha,
Luasnya alam semesta,
Ada juga yang tak terselami,
Ialah hati manusia.

Kala itu langkah-langkah panjang segerombol orang,
Bercerita banyak, di sekitaran wadas,
Tentang nasib mata pencahariannya,
Musim tak tentu, hujan tak pasti, kemarau tak bergeming.

Katanya nanti tuan besar datang,
Menjanjikan mata air dan juga rupiah,
Asal mereka menukar dengan ladang dan lahan,
“Kan terlalu gersang, apa yang mau diharapkan?”

Hati manusia,
Palung-palung misteri di kedalaman tak berujung,
Hamparan luas teka teki tak bertepi,
Kepolosannya, kesederhanaanya, dan ketamakannya, tak terbaca!

Lewoleba, awal Februari, untuk peluh para petani.

BACA JUGA:
Gerald Bibang: RAHASIA TUBUH
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More