ENGKAU KINASHI
Aku kehilangan banyak diksi ketika bertemu denganmu.
Karena bagaimana bisa?
Engkau begitu lihai bercerita.
Bahkan matamu, hanya dengan binarnya,
Membuatku bersemu merah jambu.
Apa yang kau ceritakan?
Tentang mimpi-mimpimu hidup di sebuah pulau terasing,
Dengan pasir putih, dan burung camar,
Nyiur kelapa, dan pepohonan rindang,
Lalu apa? Oh ia engkau mengajak ku turut serta.
Engkau kinashi,
Dulunya dan begitupun kini.
Hanya karena aku terlalu kecil untuk mimpimu yang tak terhingga,
Hanya karena aku gadis yang mabuk polusi kota,
Hanya karena katamu, “ Bagaimana mungkin kau peka, kau pun tak ada bedanya.”
Apa yag membuatmu begitu lantang
,Penuh asumsi? Anti negeri ini?
Engkau kinashi, semakin ku mengerti,
Ketika koran-koran ibukota dan berita televisi,
Kembali marak memberitakan, tentang mereka yang pergi,.
Tentang yang papah semakin papah,
Hilang rumah dan penghidupan,
Sedangkan yang berkuasa semakin kaya,
Dan melihat ke bawah di jajaran terendah,
Di situ ada saya.