
Puasa: Momentum Mengkonstruksi Nilai-Nilai Kebenaran (Koreksi atas sikap bermedia sosial )
Oleh : Alvares Keupung
Bercermin Pada Realitas
Dunia saat ini sedang mengalami lonjakkan perubahan peradaban. Manusia yang dulu berada dalam tatanan kehidupan sosial yang biasa – biasa saja, secara drastis tiba – tiba saja berada dalam ruang lingkup kehidupan yang canggih, kini.
Teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi menghadirkan perubahan di hadapan manusia. Apa yang dulu begitu tertutup dan memakan waktu, kini hadir begitu terbuka dan cepat. Ruang – ruang privasi semakin terbuka. Komunikasi dan informasi tidak lagi terbatas pada orang per orang, tetapi sudah lebih terbuka dan bisa jadi konsumsi publik. Ini fakta. Hadirnya media sosial, mengafirmasi bahwa informasi dan komunikasi telah menembus batas ruang dan waktu. Apa yang terjadi pada belahan dunia lain, persis pada waktu itu juga atas peristiwa yang sama diketahui pada belahan dunia lainnya.
Demikian, teknologi komunikasi dan informasi yang super canggih ini hadir memposisikan diri di hadapan manusia. Dia membantu manusia dalam jejaring komunikasi. Karena, dialog atau komunikasi adalah kebutuhan bagi manusia. Dalam dialog atau komunikasi, manusia membangun kerangka berpikir, menterjemahkan realitas serta membahasakannya dan hal itu hanya mungkin dilakukannya melalui komunikasi dua arah dengan orang lain. Konteks kini, media yang paling tepat menjembatani komunikasi manusia adalah media komunikasi sosial ( telefon, facebook, WA, Istagram, email ). Barangkali, media – media komunikasi sosial seperti tersebut di atas, saat ini menjadi media yang paling tepat membantu manusia dalam berkomunikasi dan membagi informasi. Lewat media – media ini, manusia tidak perlu membuang energi dan waktu untuk share komunikasi dan informasi dengan orang lain.
