
Provinsial SVD Ende Imbau Mahasiswa IFTK Ledalero Mesti Berani Melawan Arus Digital, Konsumeristik, dan Sekuler
Laporan Wall Abulat (Wartawan, dan Alumnus STFK Ledalero)

Warna aneka budaya ini juga terlihat dalam rangkaian acara peresmian dengan kemasan budaya nusantara dan dunia.
Acara diawali dengan penampilan drumband SMAK Bhaktyarsa Maumere di mana lembaga pendidikan itu saat ini dipimpin oleh alumna STFK/IFTK Ledalero Suster Marcelina Lidi, SSpS. Pasukan drumband saat itu disiapkan secara khusus untuk mengarak barisan para imam konselebrantes dan Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu yang memimpin perayaan ekaristi peresmian dan pemberkatan gedung dari pertigaan Jalan Wairklau-Lingkar Luar menuju Gedung Kampus II ITFK di Jalan Wairklau. Setiba di depan Gapura Kampus II ITFK Ledalero, terlihat kelompok penari Hegong (budaya Sikka) menyambut rombongan.
Setelah itu, para rombongan diarak menuju altar dengan penampilan para penari dari etnis Bajawa. Warna budaya nusantara juga terlihat dari penampilan para penari mahasiswi IFTK untuk beberapa bagian perayaan liturgis, serta penampilan para utusan alumni yang mengenakan busana adat dari beberapa daerah saat acara hulir wair atau ritus adat percikan air kelapa muda saat pernyataan tobat umum-di mana air kelapa muda saat itu direciki oleh Uskup Ewald dan lima imam yang ditugaskan; dan penampilan kelompok penari berbusana etnis Manggarai saat perarakan alkitab dan penampilan etnis Ende dalam momen liturgis pada perayaan ekaristi yang sama.