Program Makan Bergizi Gratis Perlu Pendekatan Berbasis Budaya Lokal

“Misalnya kajian model A sangat cocok untuk diterapkan di lokasi ini,” ujarnya.

Andreasta juga menekankan, keberadaan fasilitas kesehatan juga dapat menjadi salah satu sumber yang mendukung kelancaran program ini.

Instansi seperti TNI dan Polri pun memiliki jaringan yang dekat dengan masyarakat di daerah-daerah terpencil, yang bisa dimanfaatkan untuk mendistribusikan makanan bergizi.

“Ada instansi-instansi seperti TNI/Polri, mereka punya titik-titik di ujung sana yang dekat dengan masyarakat,” jelasnya.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang konteks lokal dan kolaborasi antar lembaga, program makanan gizi gratis dapat dijalankan secara efektif.

Andreasta optimis bahwa dengan strategi yang tepat, program ini tidak hanya akan membantu meningkatkan status gizi masyarakat, tetapi juga mendukung keberlangsungan budaya lokal dalam konsumsi makanan sehat.

Secara keseluruhan, adaptasi program makanan gizi gratis dengan budaya daerah masing-masing menjadi kunci dalam mencapai tujuan yang lebih besar.

BACA JUGA:
SMAK Frateran Podor Larantuka Raih Penghargaan di Tingkat Nasional
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More