Presiden Jokowi: Kita Harus Lindungi Kedaulatan Digital
“Kita harus menjadi pemain, menyiapkan pemain-pemain yang memerlukan kerja keras karena waktunya kita dibatasi oleh limit waktu,” katanya.
“Hanya dua tahun, bagaimana kita bisa menyiapkan talenta-talenta digital kita, ini bukan barang yang mudah,” tuturnya.
Selanjutnya, Kepala Negara menekankan bahwa Indonesia tidak boleh hanya menjadi konsumen, tetapi harus menjadi produsen.
Presiden mengungkap bahwa sebanyak 123 juta masyarakat menjadi konsumen di pasar digital, namun 90 persen barang merupakan barang impor.
“Kalau produk kita sendiri kita taruh di e-commerce masih bagus, tapi 90 persen barang impor. Karena harganya sangat murah,” tandasnya.
Kepala Negara pun mengingatkan seluruh masyarakat agar tidak terkena penjajahan era modern.
Oleh sebab itu, Presiden mendorong agar produk yang masuk ke pasar digital merupakan produk dalam negeri.
“Syukur kita bisa masuk ekspor ke negara-negara–enggak usah jauh-jauh di ASEAN dulu kita kuasai,” tandasnya.
“Jangan sampai kita lena dalam hitungan bulan, enggak mau saya terkena penjajahan era modern,” sambungnya.