Tetapi sama seperti dalam Prefasi yang pertama di atas tadi, tujuan Tuhan Yesus naik ke surga bukanlah untuk pemisahan total dari kita atau berpisah total dari kita. Seakan-akan Ia akan meninggalkan kita di dunia ini dan kita pun merana dan berkeluh kesah dalam lembah tangisan ini. Melainkan Ia pergi (naik) untuk “mencurahkan kepada kita daya kehidupanNya yang ilahi.”
Hal itu jelas memantulkan perkataan Tuhan Yesus sendiri dalam Injil Yohanes ketika Ia menjanjikan Roh Kudus, atau Roh Penghibur itu (bdk.Yoh.14). Di sana antara lain teks itu mengatakan bahwa Roh itu akan membawa hidup dan kebenaran bagi mereka. Hal itulah yang ada di sini dalam Prefasi yang kedua ini. Dan itulah misteri peristiwa pencurahan Roh Kudus, yang sekarang kita nantikan dengan penuh harapan pada Hari Raya Pentakosta nanti yang sebentar lagi akan kita masuki dan kita rayakan. Ya, kita yakin dan percaya bahwa Tuhan Yesus pergi untuk mengutus Roh Kudus kepada kita.
Catatan Penutup
Dengan menggali ajaran teologi yang terkandung di dalam kedua Prefasi ini, saya berharap kita semua bisa semakin dengan penuh kesadaran menghayati Perayaan Kenaikan ini. Kita merayakan hari raya ini bukan lagi sebagai sebuah Hari Raya “di antara”, atau hari raya “persiapan” Pentakosta. Melainkan kita merayakannya dengan kesadaran bahwa ia mempunyai maknanya yang penuh dan mandiri dalam kehidupan iman kita.