Oleh karena itu, Ia pasti akan mengutus Roh Kebenaran. Di sini saya tiba-tiba teringat akan madah Vigilia Pantekosta yang berbunyi sbb: O Raja Mulia, Tuhan yang mahakuasa, jangan biarkan kami, tertinggal bagaikan yatim piatu, tetapi sudilah kiranya, mengutus kepada kami, kebenaran yang dijanjikan Bapa, Alleluia. Ini sebuah terjemahan dari lagu dalam bahasa Latin dalam Liber Usualis: O Rex Gloriae, Domine virtutum, qui triumphator hodie, super omnes caelos ascendisti, ne derelinquas nos orphanos: sed mitte promissum Patris in nos, Spiritum veritatis, Alleluya. Dulu biasanya di seminari kecil dan menengah kami menyanyikan lagu-lagu ini selama Novena Pentakosta bersama dengan beberapa teks lagu lainnya yang sangat indah dan menyentuh perasaan.
Prefasi Kenaikan II
Prefasi Kenaikan yang II sangat singkat. Tetapi juga mengandung isi dan kebenaran iman yang padat dan indah. Menarik sekali bahwa prefasi yang kedua ini, sesudah pengantar yang umum, mulai dengan pelukisan tentang peristiwa kebangkitan dari alam maut. Lalu sesudah itu Ia menampakkan diri kepada para murid. Akhirnya Ia diangkat ke surga. Para murid menyaksikan peristiwa agung itu. Jelas sekali bahwa untaian peristiwa seperti ini sangat terpengaruhi oleh Injil Lukas dan Kisah Para Rasul (bdk.Luk24; Kis.1:6-11; Mrk.16:9-20).