Potret Miris Tradisi Pasung Penderita ODGJ (Apresiasi Untuk Kapolsek Kuwus)

“Pasien langsung tersenyum. Dia merasa senang sebab pasungannya sudah dibuka”, ungkap IPDA Arsilinus Lentar melukiskan kondisi psikologis pasien ODGJ itu.

Senyum sumringah yang merekah dari wajah pasien ODGJ itu adalah ekspresi  psikologis yang muncul serta merta, spontan.

Betapa tidak. MS adalah salah seorang di antara kita yang tentu saja memiliki  kelebihan dan kekurangan. Ia punya masa lalu dan masa depan.

Ia makhluk sosial yang secara lahir-batin memiliki perasaan, pengharapan, impian sama seperti kita yang lain.

Sayangnya, cara wawas kita terhadap  penderita membuat mereka semakin terbelenggu.  Kita menyakini bahwa tradisi pasung  merupakan sokterapi atau solusi atas persoalan mereka.

Potret Miris Tradisi Pasung Penderita ODGJ (Apresiasi Untuk Kapolsek Kuwus)
Kapolsek Kuwus, IPDA Arsilinus Lentar dan anggotanya saat melepaskan kaki MS dari lubang pasung yang membelenggunya selama dua tahun lebih. Foto/dok.Humas Polres Maanggarai Barat.

 

Potret MS tersenyum sumringah  tatkala Kapolsek Kuwus melepaskan kakinya dari lubang pasung adalah ekspresi kemerdekaan MS yang terbelenggu selama dua tahun lebih.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More