Potensi Digitalisasi Transaksi di Sektor Kakao Senilai $700 Juta
Sayangnya, data terbaru menunjukkan adanya penurunan produksi kakao yang cukup besar selama sepuluh tahun terakhir di Indonesia sehingga perlu dilakukan investasi strategis untuk merevitalisasi sektor kakao ini.
“Namun, para petani kecil menghadapi tantangan dalam mengatur pengeluaran dan kebutuhannya karena rendahnya pendapatan dan terbatasnya akses layanan keuangan,” ujarnya.
Berdasarkan survey, setiap hektar lahan perkebunan kakao membutuhkan biaya sebesar $45 per tahunnya.
Untuk memulihkan sektor ini, tambah Isvary, para petani setidaknya memerlukan pinjaman tambahan yang lebih besar dan berjangka panjang sebesar $1.300 untuk setiap hektar lahan perkebunan.
Dana ini dapat digunakan untuk membantu penanaman kembali serta peremajaan pohon maupun tanah.
Insan Syafaat, Executive Director, Partnership for Indonesia’s Sustainable Agriculture (PISAgro) mengatakan bahwa petani kakao dan pelaku usaha lainnya dalam supply chain sektor ini menghadapi tantangan besar dalam mengakses modal untuk kebutuhan perkebunan.