
Positif-Negatif Libur Panjang Ramadhan, DPR: Tidak Relevan bagi Siswa Non-Muslim
“Di sisi lain, libur panjang dapat mengganggu kalender pendidikan, terutama dalam menyelesaikan kurikulum yang telah ditetapkan,” katanya.
“Jika tidak ada solusi kompensasi yang tepat, seperti perpanjangan jam pelajaran atau tahun ajaran, siswa mungkin akan kesulitan mengejar ketertinggalan,” sambung dia.
Lebih lanjut, Hetifah menilai kebijakan libur penuh saat Ramadan ini cenderung lebih relevan untuk siswa muslim karena bulan Ramadan memiliki nilai religius dan spiritual yang signifikan bagi mereka.
“Namun, siswa non-Muslim mungkin tidak merasakan manfaat langsung, sehingga perlu dipertimbangkan dampaknya terhadap mereka, agar inklusifitas dan kesetaraan dalam sistem pendidikan tetap terjaga.
Maka bagi, bagi siswa non-Muslim, libur penuh selama Ramadan bisa menjadi waktu kosong yang tidak produktif, terutama jika mereka tidak memiliki kegiatan alternatif yang dirancang khusus.
Hatifah kemudian menyarankan untuk mengatasi potensi ketimpangan ini, sekolah atau pemerintah dapat menyediakan kegiatan opsional bagi siswa non-Muslim selama Ramadan.
“Misalnya, program pendidikan tambahan, kegiatan seni, atau olahraga yang tetap berjalan untuk mereka yang tidak menjalankan puasa. Dengan begitu, waktu mereka tetap dimanfaatkan dengan baik, tanpa harus mengganggu kebijakan libur untuk siswa muslim,” ucap dia.