Polemik UKT: Pendidikan Gratis Menyebabkan Pengangguran Gratis

Oleh Yohanes Yarno Dano, Ketua & Pendiri Lembaga Pemerhati Demokrasi Indonesia (LPDI)

“Kami dari BEM SI akan turun aksi sampai tuntutan kami diterima,” tutur Herianto Kordinator Pusat BEM SI.

Point kritikannya adalah sama-sama meragukan komitmen Nadiem Makarim dalam membenahi kebijakan satuan pendidikan, sebab responnya dianggap klaim sepihak semata dan sangat jelas adanya ketidakseriusan dalam menyelesaikan persoalan.

“Pernyataan (Nadiem) ini hanya klaim sepihak dan sangat mudah dipatahkan”, tutur Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji.

Sejak awal desain kebijakan pendidikan Indonesia sudah mengalami yang namanya komersialisasi pendidikan, sebab sistemnya mengarahkan generasi untuk memenuhi kebutuhan industri. Minimal seharusnya dipetakan berdasrakan kebutuhan pendidikan yang universal bagi semua orang, harus dicari tau kebetuhannya apa-apa saja. Karena Univeritas dibangun untuk memiliki Research Skill dengan tujuan untuk memproduksi ilmu pengetahuan, bukan jaminan untuk mendapatkan pekerjaan.

 

Presiden Terpilih, Prabowo Subianto: UKT Bisa Sangat Murah atau Gratis

Pernyataan tertulis yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto melalui tim humas dikutip dari channel You Tube Kompas TV, menegaskan bahwa UKT di Univeritas Negeri yang dibangun oleh uang rakyat (APBN) harus diminimalisir diusahakan biayanya sangat minim atau gratis dengan perhitungan yang jelas dan komprenhensif didukung kerja keras yang konsisten.

BACA JUGA:
‘Hidup Enak’ Jadi Koruptor
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More