Polarisasi Politik dalam Terang Fratelli Tutti

Oleh Lorensia Andung, Mahasiswi Stipas St. Sirilus Ruteng

Lebih jauh, Fratelli Tutti mengajarkan bahwa politik seharusnya dilihat sebagai salah satu bentuk cinta kasih. Paus Fransiskus menyebut politik sebagai “salah satu bentuk cinta kasih tertinggi” bila dijalankan dengan niat melayani sesama. Sayangnya, dalam kenyataan, politik sering kali berubah menjadi alat perebutan kekuasaan semata. Polarisasi muncul karena orang lebih sibuk mempertahankan kepentingan pribadi atau kelompok, bukan lagi memperjuangkan kebaikan bersama.

Dalam konteks Indonesia, kita bisa melihat bagaimana polarisasi politik membekas kuat terutama sejak beberapa pemilu terakhir. Masyarakat terbelah antara kelompok pendukung satu kandidat dan kelompok pendukung kandidat lain. Ketegangan ini tidak mudah hilang meskipun pesta demokrasi telah usai. Luka sosial terus terbawa, bahkan kadang diwariskan dari satu periode ke periode berikutnya. Dalam situasi seperti ini, semangat Fratelli Tutti menjadi panggilan mendesak: membangun kembali persaudaraan yang terkoyak oleh perbedaan politik.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More