Oa buatkan saya segelas kopi, jangan lupa belikan rokok kesukaanku dan juga koran langganan kita pagi ini. Oa jangan lupa pula cuci baju lengan panjang dan strika dengan rapi, sebentar malam no akan ikut acara dengan teman-teman dong.
Pengedara mobil tanpa kontrol akan dihadapi dengan kecelakaan yang parah. Apalagi melintasi tepi jurang atapun jalan tanjakan yang panjang dan berkelok. Seruan “oa” tiada henti bak deruh nafas penghidup manusia. Perintah dari sang suami yang tiada henti mengubah identitas sang istri dari si buah hati menjadi si buah pembantu. Suruhan tanpa titik. Kata-kata berjejer panjang. Jeda adalah musuh buyutan. Normal bila sang istri marah. Tetapi tidak untuk sosok wanita yang satu ini. ia tunduk diam, menelan sakit dalam-dalam. Melakukan semua suruhan minor dengan senang hati. Seperti Maria dengan siap menerima menjadi ibu Yesus tanpa memikirkan konsekuensi sebagai seorang gadis yang belum bersuami. Saya siap lakukan apa saja, tetapi jangan sekali-sekali menyuruhku untuk melepaskan cincin pada jari manisku ini.