Pilkada 2024; Momentum Melahirkan Pemimpin Lokal Yang Transformatif 

Oleh Maria Elviani Jelita, Mahasiswi STIPAS St. Sirilus Ruteng

Karena itu, setiap pemimpin terpilih merupakan  tanda  dimulainya era baru dan etos budaya baru suatu perubahan.

Perubahan dalam semangat dan perubahan dalam gaya kepemimpinan adalah harga yang harus ditebus seorang pemimpin dan perhelatan Pilkada Manggarai.

 Manggarai Butuh Pemimpin Yang Berwatak Transformatif

Pertanyaanya besarnya adalah mengapa harus pemimpin yang berwatak transformatif? Apa saja persoalan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Manggarai saat ini?

Bagaimana melahirkan pemimpin transformatif? Kalau kita mencermati secara bijak dan kritis, maka kita akan menjumpai berbagai macam persoalan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Tentunya persoalan penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah terkait dengan masalah-masalah yang terjadi dalam tata kelola pemerintahan.

Dalam tulisan ini penulis menyoroti tiga masalah  besar yang terjadi dalam tata kelola pemerintahan daerah Manggarai.

Pertama, yaitu minimnya kualitas birokrasi. Pada dasarnya, birokrasi dipilih dan diangkat untuk melayani masyarakat. Oleh karena itu, pelayanan publik yang diberikan aparatur pemerintah (birokrasi pemerintah) harus selalu berorientasi pada kepentingan publik.

BACA JUGA:
Keuskupan Maumere Legal Atas Tanah HGU di Tanah AI (Asas Presumption Iustae Causa)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More