
Pihak Keluarga Korban Tolak Lakukan Autopsi Jenazah
“Tadi dibawa ke sini oleh keluarga dan pihak kepolisian juga. Pasien ditemukan di kebun. Hasil pemeriksaan visum di Puskesmas Rekas, dari kepala hingga kaki ditemukan lebam di sekitar dada depan dan belakang. Kemudian lebam di sekitar paha dan lebam di kaki. Terdapat juga kaku mayat di tangan dan di kaki”, jelas dr. Ardina ketika dikonfirmasi Wartawan di Puskesmas Rekas.
“Dari lebam dan kaku mayat tersebut, kita bisa memperkirakan kematian korban sekitar kurang lebih 12 jam”, ujar dr. Ardina usai melakukan pemeriksaan visum terhadap jenazah korban, Selasa (28/6/2022) pukul 15.02 Wita.
Kendati demikian, dr. Ardina tidak bisa memastikan penyebab kematian korban. Dia menjelaskan, untuk memastikan penyebab kematian korban harus dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Namun, kata dia, pihak keluarga menolak autopsi terhadap jenazah korban.
“Pihak keluarga tidak bersedia melakukan autopsi. Kita tidak bisa memastikan penyebabnya apa, karena untuk memastikan penyebab kematian harus melakukan autopsi. Akan tetapi tadi korban keluar cairan dari hidung dan mulut. Kemungkinan minum racun, tapi kita tidak bisa pastikan. Kalau lakukan autopsi kan jelas penyebab kematiannya apa. Tadi kita sudah edukasi pihak keluarga korban dan memberikan penjelasan”,tutur dr. Ardina Purba.