
Pidato Menhan Prabowo pada HBN ke-72: Jaga Keutuhan NKRI
Penetapan HBN, lanjut Ketum Gerindra itu, bertolak dari sejarah serta mempunya tujuan yaitu untuk mengingat kembali perjuagan pendaulu bangsa pada tanggal penting itu. Hari Bela Negara yang jatuh pada tanggal 19 Desember dilatarbelakangi oleh agresi militer Belanda pada 19 Desember 1948.
“Hari ini (kita) dapat memperingati Hari Bela Negara ke-72 di seluruh pelosok Tanah Air. Penetapan 19 Desember sebagai Hari Bela Negara tentu dilatarbelakangi dengan alasan yang kuat yaitu terjadinya agresi militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948,” ujar Prabowo.
Mantan Danjen Kopasus itu menuturkankan, pada tanggal 19 Desember, Belanda melancarkan serangan ke Yogyakarta sebagai Ibu Kota Indonesia. Serangan itu berujung pada penangkapan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta serta Perdana Menteri Sutan Syahrir dan beberapa tokoh penting lainnya.
(Baca juga: Prabowo Subianto : Jangan Kita Isi Masa-Masa Ke Depan Dengan Cacian)
Namun berkat semagat dan kegigihan para pejuang, jatuhnya Ibu Kota negara tersebut tidak menyebabkan Indonesia lumpuh dan takluk di bawah Belanda. Sebab pada saat segera dibentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia atau PDRI di Padang Sumatera Barat. Saat itu Presiden Republik Indonesia Ir Soekarno memberikan mandat penuh pada Syafrudin Prawiranegara untuk menjalankan pemerintahan, membentuk dan mendeklarasikan berdirinya PDRI.