Pidato Mega di HUT PDIP : Sinyal Dukung Puan, Peringatan Untuk Ganjar?
Oleh Marianus Gaharpung, dosen FH Ubaya
Untuk menggerakkan roda partai perlu tidak saja modal politik tetapi modal ekonomi. Jika Puan Maharani jadi presiden atau wakil presiden saja, maka modal politik sudah dalam genggaman untuk memobilisasi sumber daya. Posisi tawar Puan Maharani akan semakin kuat dihadapan para kader PDIP. Lumrah dalam benak Megawati hitungan- hitungan politik yang demikian jika posisi anaknya Puan Maharani tidak kuat sementara kader kader PDIP yang kuat dan solid, ini akan berbahaya bagi Puan Maharani dan saudaranya ketika Megawati meninggalkan gelanggang politik. Sikap nurani Megawati sangat manusiawi dan bisa saja terjadi pada partai- partai lain.
Apapun alasannya, artinya PDIP tidak sejalan dengan sebagian besar keinginan warga PDIP dan bisa saja timbul perpecahan di internal PDIP. Para pendukung Ganjar akan lari meninggalkan PDIP.
Ganjar sebagai manusia punya emosional, ambisi. Kesetiaan seorang Ganjar kepada Partai yang sedang membesarkan dirinya tidak diragukan. Tetapi apakah Ganjar tetap bertahan setia bersama PDIP ketika melihat ketidakpastian pencapresan terhadap dirinya? Apakah PDIP adalah satu- satunya kendaraan politik yang bisa mengantar Ganjar menjadi pemimpin besar di republik ini? Jelas tidak, oleh karena itu Megawati tetap akan sulit untuk menyetop Ganjar bermanuver politik. Ganjar merasa sangat percaya diri karena bersama rakyat lantaran memiliki elektabilitas yang tinggi.