PETER AMAN OFM DALAM NARASI PUITIK

Oleh Gerald Bibang

engkau sudah tahu; seperti apakah hakekat kami-kami itu; bahwa kami-kami adalah makhluk tingkat ketiga sesudah benda dan tetumbuhan; yah, binatang plus akal adalah kami-kami

akan tetapi, binatang nampaknya lebih beruntung dibanding kami-kami manusia, temanku; dunia dan nilai mereka sudah niscaya dari awal sampai akhir; sedang dunia manusia, suka menjebak diri dengan kebebasan yang dimilikinya atau yang ia peroleh dari Tuhannya; manusia merasa bebas untuk memilih, termasuk memilih bunuh diri atau melenyapkan standar-standarnya terhadap nilai kemanusiaan; saling meniadakan dan bangga bangkit sebagai satu-satunya pemenang

YOO MORI KERAENG

kicaungekeling malam hari
adalah bisikian manis ibu bumi
jalur-jalurmalam menuju fajar menyingsing
bersamalembutnya sinar rembulan, ibu bumi menyapa:
“haribaru telah terbit, nak
bangunlah dari tidurmu dan peluklah fajar
hidup yang tak mati-mati bersama Sang Pencipta”

Yooooo Mori Keraeng Empa Pu’un Kuasa
kicau ngkeling ini tiadalah apa selain hanya debu bersahaja
kami tidak sedang bersedih
sebab kicau-nya tidak akan pernah berakhir dalam sanubari kami
lelaki yang duduk sisi-Mu
bukanlah orang hebat ataupun orang masyhur
ia hanyalah kicau ngkeling
yangberkeyakinan penuh mencari-MU selama di bumi
dengantanpa henti-henti bersuara lantang
hingga selasa malam langkahnya mendarat di alas tiba

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More