
Pesan Mengejutkan dari Presiden Ibrahim Traore kepada Paus Leo XIV
Alih Bahasa oleh Pater Dr. Alexander Jebadu, SVD, Dosen IFTK Ledalero-Flores. Disadur dari pidato Presiden Burkina Faso, Ibrahim Traore, Youtube Pan-African Dreams.
Yang Mulia,
Saya adalah manusia yang dibentuk oleh perang, bukan oleh kekayaan. Saya tidak dididik dalam politik oleh institusi Barat. Saya tidak belajar diplomasi di Paris. Saya belajar memimpin dari parit-parit bersama rakyat—𝙙𝙞 𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙧𝙖𝙨𝙖 𝙨𝙖𝙠𝙞𝙩 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙜𝙪𝙧𝙪, 𝙙𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥𝙖𝙣 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙗𝙚𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙥𝙚𝙧𝙡𝙖𝙬𝙖𝙣𝙖𝙣.
Saya memimpin bangsa yang dahulu diabaikan oleh dunia, sampai kami menolak untuk tetap diam.
Kami dibilang terlalu miskin untuk merdeka, terlalu lemah untuk berdaulat, terlalu tidak stabil untuk melawan.
Tapi saya katakan ini 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙪𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙡𝙚𝙡𝙪𝙝𝙪𝙧 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙜𝙚𝙢𝙖 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙙𝙖𝙙𝙖 𝙨𝙖𝙮𝙖:
𝘒𝘢𝘮𝘪 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘶𝘬 𝘮𝘪𝘯𝘦𝘳𝘢𝘭 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘰𝘳𝘢𝘭.
𝘒𝘢𝘮𝘪 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘬𝘴𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘱𝘦𝘮𝘪𝘮𝘱𝘪𝘯 𝘳𝘰𝘩𝘢𝘯𝘪 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘫𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘯 𝘈𝘧𝘳𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘱𝘰𝘭𝘪𝘵𝘪𝘬 𝘥𝘪𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢𝘱 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘳𝘶𝘮𝘪𝘵.
Yang Mulia,
Saya berbicara bukan hanya untuk Burkina Faso, tapi u𝗻𝘁𝘂𝗸 𝘀𝗲𝗹𝘂𝗿𝘂𝗵 𝗯𝗲𝗻𝘂𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗲𝗿𝗹𝗮𝗹𝘂 𝗹𝗮𝗺𝗮 𝗱𝗶𝗿𝗲𝗺𝗲𝗵𝗸𝗮𝗻. Afrika bukan benua yang patut dikasihani. Afrika adalah benua para nabi. Para nabi yang dipenjara, diasingkan, bahkan 𝗱𝗶𝗯𝘂𝗻𝘂𝗵 𝗸𝗮𝗿𝗲𝗻𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗮𝗻𝗶 𝗺𝗲𝗹𝗮𝘄𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗸𝗮𝗶𝘀𝗮𝗿𝗮𝗻.