Pertobatan Ekologis: Jalan Menuju Keselamatan
Oleh : "Sang Penutur", Alvares Keupung*)
Dunia kita yang sedang bergerak maju dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang ditandai dengan pesatnya intervensi saintifik terhadap lingkungan alam. Sains yang menjadi tanda perkembangan peradaban manusia, menunjukkan arogansinya di hadapan lingkungan alam dan juga dominasi manusia yang mengeksploitasi dan mengeksplorasi alam secara tidak berimbang dan berkeadilan. Pada akhirnya, terjadi pergeseran nilai, ketika implementasi terhadap kehadiran perkembangan ilmu dan teknologi yang sedianya untuk kebaikan kehidupan manusia, tetapi malah menjadi media untuk menjawabi pemenuhan kebutuhan konsumtif dan destruktif. Konsep ekologis berubah makna.
Lalu, apa yang mesti dibuat ? Pola konsepsi manusia terhadap lingkungan alam mesti berubah. Yang konsumtif – destruktif mesti diganti menjadi yang konservatif ( bersifat memelihara ) – konstruktif. Maka, implementasinya ada pada praksis dan aksi. Memelihara dan melestarikan lingkungan alam menjadi pilihan yang tepat, bagaimana kita merawat alam yang sedang kita diami. Perlu ada kesadaran bersama, bahwa lingkungan alam sesungguhnya adalah sebuah entitas yang memberikan daya bagi kehidupan manusia. Ia ( manusia ) adalah milik lingkungan alam. Maka, di sini kerangka berpikir ekologis manusia, harus bergerak dan terarah kepada suatu pengertian yang integratif bahwa eksistensi manusia di tengah lingkungan alam, mempunyai korelasi dan bahkan ketergantungan yang total terhadap lingkungan alam. Kisah penciptaan menyebutkan : eksistensi manusia justru hadir ketika lingkungan alam telah mendahuluinya untuk membantu manusia menyempurnakan kehidupannya ( baca : mempertahankan keberlanjutan hidup manusia).
ini artikel terkeren yang saya pernah datangi, membahas tentang dunia sangat infromatif…recommended banget untuk kalian.. terima kasih admin.. sukses selalu