Pertobatan Ekologis: Jalan Menuju Keselamatan 

Oleh : "Sang Penutur", Alvares Keupung*)

Dalam konteks karya penciptaan dan eksistensi manusia di hadapan Allah dan ciptaan lainnya, sesungguhnya Allah telah menyediakan alam beserta seluruh isinya demi kepentingan kehidupan yang pantas bagi manusia. Dan selebihnya, Allah memberikan amanat dan tanggung jawab kepada manusia, untuk mengusahakan dan memelihara alam lingkungan demi kebahagiaan ( Eudainomia ) manusia sendiri. Tujuannya, agar manusia tidak terbelenggu oleh kesengsaraan dalam seluruh ziarah hidupnya, lantaran tidak tersedianya sumber – sumber kehidupan dari alam baginya. Pada titik inilah, Allah memberikan suatu kehormatan martabat luhur manusia yang dipercayakan untuk menjaga alam lingkungan secara bertanggungjawab, arif dan bijaksana. Selebihnya, jika manusia mengeksploitasi dan mengeksplorasi alam dengan ” naluri keliarannya “, maka di situlah juga manusia mendestruksi kehormatan martabat luhurnya yang dianugerahkan Allah kepadanya.

Dalam realitas yang sedang kita hadapi saat ini, kita ” menjumpai ” terjadinya disharmoni yang akut antara manusia dengan alam lingkungannya. Realitas disharmoni ini menjadi persoalan fundamen yang sangat mengganggu keberlangsungan hidup dan pada titik ini terjadi degradasi lingkungan hidup. Begitu banyak persoalan yang mengancam keutuhan kosmos dan kehidupan manusia dalam pelbagai kerusakan lingkungan.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More