Pertobatan Ekologis: Jalan Menuju Keselamatan 

Jika kita menilik lebih jauh dalam kisah penciptaan, maka kita menemukan satu benang merah bahwa dengan cinta – Nya, Allah menjadikan semua ciptaan baik adanya. Itu berarti, dengan cinta dan kehormatan, Allah menghadirkan kosmos dalam kepenuhan keharmonisan. Oleh karena itu ,tidak ada alasan yang lebih mendasar bagi siapa pun juga, untuk mereduksi cinta Allah dalam seluruh karya ciptaan – Nya. ” Allah mencipta karena cinta. Kita meyakini dan mengakui bahwa alam semesta dan segala isinya merupakan ciptaan Allah, dan bahwa karya penciptaan oleh Allah adalah bagian tak terpisahkan dari karya keselamatan – Nya. Karena itu, alam semesta dan seluruh isinya hanya dapat dipahami sebagai tanda cinta Allah, suatu hadiah dari tangan terbuka Bapa, suatu kenyataan yang disinari kasih Allah yang memanggil kita ke dalam persekutuan universal ( bdk. LS, 76 ) “.

Secara lebih spesifik, manusia diciptakan dan ” diangkat ” sebagai ciptaan yang istimewa di hadapan Allah dan ciptaan lainnya, karena kodratnya yang segambar dan secitra dengan rupa Allah. Karena itu, mesti dalam suatu keyakinannya, manusia harus secara sungguh – sungguh memahami bahwa cinta Allah yang menciptakan segalanya ( lingkungan ) di hadapannya terutama ditujukan – Nya untuk manusia. Allah menjadikan manusia sebagai mahkota serentak juga sebagai puncak dari ciptaan lainnya dalam seluruh karya ciptaan – Nya ( Kej. 1 : 1 – 31 ).