Pertobatan dan Kebangkitan Ekologis dalam Terang Kebangkitan Kristus

Oleh Dionisius Ngeta, S. Fil. (Warga RT 018 RW 005 Kel. Wuring Kec. Alok Kabupaten Sikka Maumere Flores NTT)

“Alam dan isinya tidak memiliki nilai-nilai intrinsik, sebaliknya nilai-nilai yang ada padanya mengalir atau bersumber pada Allah Pencipta sebagai pemilik utama.” Sebagai milik Allah, alam semesta memiliki dimensi ilahi.

Rasul Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose menegaskan bahwa dalam Kristus yang bangkit, segala sesuatu mengambil bagian dalam Allah, di mana Kristus adalah pusatnya. Segala sesuatu diciptakan dalam Dia dan dipersatukan dalam Dia (Kol.1:15).

Iman Tentang Kosmik Ala Santo Fransiskus Dari Asisi

Santo Fransiskus dari Asisi tidak menawarkan wawasan ilmiah tentang bagaimana ekosistim bekerja. Tapi dia memberikan jawaban tentang mengapa kita harus menghormati alam ciptaan.

Bagi Santo Fransiskus, Allah hadir dalam tatanan ciptaan dan mengikatnya menjadi satu jalinan kehidupan yang saling membutuhkan dan saling berhubungan.

Semua ciptaan adalah satu keluarga Allah dan selalu ada ketergangungan yang sangat kuat antara sesama ciptaan dalam satu ekosistem.

Santo Fransiskus memiliki kesadaran iman yang mendalam dan memberi nilai intrinsik serta menaruh rasa hormat yang tinggi ketika berhadapan dengan makhluk ciptaan yang lain.

BACA JUGA:
Merdeka atau Masih/Tetap Terpasung? (Menakar Paradigma dan Perlakuan Terhadap Diffabel Mental)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More