Pertanian Hemat Air Solusi Sehat di Tengah Krisis Lingkungan

Penulis : Bernadinus Steni (Penggiat Standar Keberlanjutan, Tinggal di Jakarta)

Contohnya, sayur mayur. Meskipun dipromosikan dalam kemasan khusus sebagai sayur organik, tidak ada orang yang bisa secara pasti mengkonfirmasi apa yang dimakannya itu sungguh-sungguh organik. Pupuknya bisa saja diklaim organik karena diambil dari sekam padi.

Namun padi masa ini sarat dengan akumulasi pestisida. Atau sekam kayu yang membawa serta sisa racun rayap. Tidak hanya sayur. Beras yang jadi konsumsi utama jutaan warga ditengarai telah ditambahkan pemutih, racun kutu, pewangi dan seterusnya.

Akibat dari menu makan yang beracun, salah satu perseteruan kebijakan terbesar dalam beberapa tahun ini adalah urusan kesehatan. Pemerintah sibuk menopang BPJS, meski lembaga itu mulai sempoyongan memikul rugi. Warga juga sangat sibuk. Rumah sakit dan apotik, antri.

Kadang dari penyakit sepele seperti batuk, perut nyeri, migren, dan seterusnya. Tapi tak ketinggalan pula jenis penyakit baru yang tidak teridentifikasi.

Obyek yang tidak jelas dalam tubuh, mirip UFO (unidentified flying object). Bolak balik rumah sakit tak kunjung sembuh. Akibat berikutnya adalah penyakit psikis. Uang habis dan hari-hari dijalani dengan frustrasi. Masya Allah..!

BACA JUGA:
Keunggulan Lain "Loyola": Perspektif Alumni
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More