Pertanian Hemat Air Solusi Sehat di Tengah Krisis Lingkungan

Penulis : Bernadinus Steni (Penggiat Standar Keberlanjutan, Tinggal di Jakarta)

Terakhir, sebagai perantau, momen pulang kampung ke Manggarai senantiasa dirindukan. Salah satu yang begitu nikmat adalah sumber pangan bisa diambil di sebelah rumah. Selain sayuran sehat, bisa juga dipanen ikan segar dari kolam yang disatukan dengan sawh.

Tapi pulang kampung saat ini tidak lagi seperti dulu. Jangankan lauk ikan segar, sayur mayur makin sulit. Orang-orang di kampung malah ke pasar di Ruteng hanya untuk beli sayur. Alasannya, musim kering, semua sayuran mati. Aduhh..

Coba buat hitung ringkas. Ke Ruteng, tidak hanya melelahkan hanya untuk seikat sayur. Sejumlah faktor biaya juga perlu dipertimbangkan.

Misalnya waktu dan pengeluaran untuk bensin, bayar ojek, dan seterusnya, pun tidak kecil. Belum lagi memperhitungkan sumbernya yang tidak pasti aman.

Mungkin metode SWA juga solusi untuk saudara-saudara di kampung agar musim kering tidak menjadi alasan untuk melewatkan sayur segar.

Catatan Redaksi: Setiap Opini merupakan tanggungjawab pribadi penulis

BACA JUGA:
Panen 34 Ton Jagung, Camat Laut Agus Supratman: Saya Buat Dulu Lalu Bicara, Jangan Bicara Dulu Baru Buat
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More