Perspektif Filosofis tentang Waktu

 

Waktu

 

Oleh: Pater Paulus Paskalis Semaun, SVD (Misionaris di Paraquay-Amerika Latin)

Perspektif Filosofis tentang Waktu
Pater Paulus Paskalis Semaun, SVD. (Foto Pater Paskalis)

 

Masalah umum yang dihadapi orang  dewasa adalah kurangnya waktu.  Ada begitu banyak hal yang harus kita lakukan dan banyak hal lain yang ingin kita lakukan, tetapi waktu tidak akan mengijinkan kita merealisasikan semuanya.

Sebagian besar waktu kita digunakan  secara otomatis yang dipandu oleh kebiasaan harian kita. Akibatnya, kita kehilangan kesadaran  tentang bagaimana kita menghabiskan dan menginvestasikan waktu kita.

“Mata uang kehidupan adalah waktu, mulailah menghabiskannya dengan bijak!” Dan, seperti yang ditulis Bapa Agavitus, “waktu itu kekayaan yang tak bisa direnovasi.” Kata beliau  “Habis waktu Habis”! Artinya, waktu itu tidak akan dikembalikan kepada kita.

Kita Hanya Memiliki  24 Jam Satu Hari

Ini adalah waktu yang dibutuhkan bumi untuk berputar sepenuhnya. 24 jam satu hari itu, hari ini, saya menginvestasi atau menghabiskannya untuk apa yah? Tidur baik, makan bersama dengan keluarga, entusias kerja di kantor, berdialog/berdiskusi dengan teman, olahraga, membaca buku, menulis, petik guitar,  menyanyikan sebuah  lagu, berkaroke, belajar sebuah bahasa asing, minum kopi sambil makan kue dengan tenang, dan seterusnya. Itu adalah bentuk investasi waktu. Sesuatu  yang  menjadi/mendatangkan berkah!

BACA JUGA:
Gadamer  –  Heidegger
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More