Peresmian Gedung Baru IFTK Ledalero: Momentum Merawat Jati Diri dalam Konteks Budaya Ja’i Bajawa

Oleh Ando Rodja Sola, Anggota Ikatan Milenial Ngada-Maumere (IMADA MOF)

Peresmian Gedung Baru IFTK Ledalero: Momentum Merawat Jati Diri dalam Konteks Budaya Ja’i Bajawa
Peresmian Gedung Baru IFTK Ledalero: Momentum Merawat Jati Diri dalam Konteks Budaya Ja’i Bajawa

 

Menghidupi seruan ini, tarian Ja’i merupakan perpaduan sukacita atas segala sesuatu yang telah terjadi selama lembaga pendidikan ini mengepakkan  sayapnya demi Gereja dan bangsa. Kedua, proses merawat jati diri. Tarian  ja’i yang dibawakan oleh pemuda milenial asal Bajawa tentunya bukan sekedar bentuk euforia dalam perayaan syukuran persemian gedung baru IFTK Ledalero. Tarian ja’i yang dibawakan sebenarnya menyematkan pesan moral dan proses merawat jati  diri.  Para  penari  yang membawakan tarian ja’i diberi kesempatan untuk menyadari keberasalannya. Kaum muda merasa bertanggung-jawab untuk merawat kesenian budaya sebagai simbolisasi jati dirinya. Ia harus menyadari bahwa, ia dibesarkan dari budaya yang mengajarkan nilai-nilai luhur sebagai warisan para leluhur terdahulu. Gerakan badan yang desuaikan dengan alunan musik gong gendang menunjukkan nilai kekompakan dan keharmonisan hidup. Meskipun sekarang tidak tinggal di kampung halamannya, nilai-nilai itu menjadi bekal agar bisa bertingkah laku dengan baik dan sopan kepada siapa saja yang dijumpainya.

BACA JUGA:
Venezuela di Persimpangan: Kegagalan Sosialisme Abad ke-21 dan Dampaknya Terhadap Masyarakat dan Ekonomi
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More