
Perempuan Gangguan Jiwa Desa Ipir Kecamatan Bola Dijemput Pegawai, Perawat dan Psikolog Panti Santa Dymphna Maumere
Laporan Dion Ngeta (Koordinator Program Panti Santa Dymphna Maumere)

Elsi, demikian ia biasa dipanggil adalah putri keempat dari enam bersaudara pasangan bapak Petrus Petu dan Ibu Kalumba. Sejak tahun 2014, Elsi mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan informasi dari bapak Petrus Petu, Elis mengalami gangguan mental saat berada di rumah pacarnya selama kurang lebih tiga malam. Perempuan yang menamatkan Sekolah Menengah Atas tersebut kemudian dihantar pulang ke rumah orangtua. Sejak itu kondisi kesehatan mental Elsi makin buruk.
Elsi, yang pernah bekerja sebagai karyawati salon dan salah satu usaha fotocopy di Geliting itu selalu mau menyendiri dan tidak mau ditemui orang. Atas kesepakatan dengannya, keluarga memutuskan membangun sebuah gubuk sederhana untuk Elsi, kurang lebih 100 meter dari rumah orang tuanya. “Kami harus melakukan itu atas kemauan dan kesepakatan dengan Elsi. Ia mau hidup sendiri. Tapi kami tetap memperhatikan dan mengurusnya. Selalu hantarkan dia makanan dan minuman. Beberapa kali kami konsultasi ke rumah sakit atau ke Puskesmas dan Elsi mendapatkan obat. Tapi dia baik hanya satu-dua hari, lalu sakit lagi”, demikian bapak Petrus Petu, ayah dari Elsi yang hari-hari bekerja sebagai petani dalam sebuah wawancara.