Perayaan Paskah Tanpa Perubahan Hanyalah Seremonial dan Sandiwara Iman

Oleh Dionisius Ngeta, Koordinator Umum YASBIDA Cabang Sikka

Sebagaimana Maria Magdalena, kita sering kembali ke ‘kuburan”, haibitat kehidupan lama yang penuh dengan kegelapan dan kebusukan dosa dan salah. Kita terperangkap oleh kenikmatan suasana kegelapan yang membawa kita pada kematian secara spiritual  padahal Yesus sudah bangkit. Sukacita kebangkitan masih jauh dari kehidupan karena di antara kita masih menguburkan dendam kesumat, benci dan iri di bilik hati.

Terkadang kita lebih suka terus berada dalam kegelapan, tempat aman untuk bisik-bisik dan kong kali kong akan hal-hal  yang menyusahkan banyak orang dan merendahkan harkat dan martabat sebagai manusia ketimbang bangkit bersama Kristus dari keterpurukan. Kehidupan ini sering dijalani dengan tangisan dan keputusasaan hingga menghabiskan nyawa dengan cara-cara yang melanggar moral keagamaan, padahal Kristus sudah meluluhlantahkan suasana duka nesta dengan kebangkitanNya.  Aborsi, pembunuhan bayi dan perdagangan anak-anak negeri adalah kekerasan yang sering terjadi dan mengindikasikan bahwa masih banyak yang terus mencintai dan berada dalam kuburan kegelapan dosa.

BACA JUGA:
Ziarah: Momentum Duc in Altum, Kesempatan Bertolak Lebih Dalam
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More