Perayaan Paskah Tanpa Perubahan Hanyalah Seremonial dan Sandiwara Iman
Oleh Dionisius Ngeta, Koordinator Umum YASBIDA Cabang Sikka
Paskah sebagai sebuah peristiwa iman dan dirayakan dengan meriah harus bisa membuahkan perubahan nyata dalam hidup setiap orang yang merayakannya. Paskah tanpa perubahan sikap iman, harapan dan kasih hanyalah sebuah rutinitas tahunan tanpa makna. Paskah tanpa perubahan sikap-mental dan tanpa peningkatan kualitas iman, harapan dan kasih dalam kehidupan, ia hanya sebuah seremonial dan ritual tahunan. Sebagaimana iman tanpa perubatan adalah mati, demikian juga Paskah tanpa perubahan hanyalah sandiwara iman bagi setiap orang yang merayakannya.
Salah satu tokoh yang memiliki sikap iman untuk berubah adalah Maria Magdalena. Dia adalah perampuan yang mengalami kasih dan mukjizat Tuhan. Dialah perampuan yang memiliki kemauan dan komitmen untuk berubah. Ia disembuhkan dari tujuh kuasa roh jahat. Ia mengambil pilihan dan berkomitmen untuk berubah dari kehidupan lama yang penuh dengan kegelapan dan dosa lalu berbalik mengikuti Kristus, Sang Terang Sejati.
Ketika belum bisa berubah, kita sesungguhnya masih terperangkap dalam suasana kegelapan dan belum mengalami terang kebangkitan itu sendiri. Kita adalah manusia lama, manusia yang masih berada dalam “kuburan kegelapan” dan belum mengalami kebangkitan yang sesungguhnya. Atau belum mau dibangkitkan bersama Kristus itu sendiri. Pengorbanan Yesus menjadi sia-sia. Perayaan meriah Paskah dan iman akan Yesus yang bangkit hanyalah sandiwara belaka.