Penusukan Syekh Ali Jaber, GMNI: Polri Wajib Usut Tuntas dan Transparan
Barcha mempertanyakan status pelaku yang dikatakan memiliki gangguan kejiwaan beberapa tahun belakangan. Hal itu berdasarkan keterangan orang tua pelaku yang dijadikan headline pemberitaan. “Terlalu dini jika menyimpulkan pelaku memiliki gangguan jiwa. Perlu pembuktian terlebih dahulu berdasarkan rekam medis atau dicek melalui lembaga yang terkait”, ungkap Barkha
Barcha juga mendorong agar pihak kepolisian bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengusut kasus tersebut serta mendalami motif pelaku apakah ada motif lain yang mengarah pada hal hal yang berbau terorisme, radikalisme dan semacamnya.
Karena peristiwa penusukan itu terjadi kepada Syekh Ali Jaber yang dikenal sebagai Ulama Nasionalis dan Religius. “Sangat aneh dan tidak masuk akal (Penusukan ini) jika dilakukan oleh orang waras. Apalagi dilakukan oleh seseorang yang mengalami gangguan jiwa sekalipun,” lanjut Barcha.
Sebagai kader dan pengurus DPP GMNI yang dikenal dekat dengan kalangan santri ini, Charis Subarcha turut mendoakan Syech Ali Jaber agar bisa kembali berdakwah. Menurutnya, ilmu dari Syech Ali Jaber diperlukan untuk banyak orang dalam memajukan Indonesia. “Syekh Ali Jaber merupakan ulama yang banyak membantu negara atau pemerintah dalam amar makruf nahi munkar dalam kerangka Islam rahmatan lil alamiin,” tuturnya. (Pb-3)