Penurunan Status Cagar Alam Mutis Bukti Fasisme Ekologis Yang Akan Membawa Petaka

“Hutan bagi masyarakat Mutis dan juga Timor umumnya bernilai sakral dan mitis magis. Ada ritual-ritual adat setempat yang bertujuan menjaga alam. Selain itu juga manusia setempat hidup harmonis dengan alam sehingga alam dan hutan dilihat sebagai subjek bukan objek”, kata Doktor Fios yang juga merupakan penulis buku “Manusia Ekologis” ini.

Kebijakan penurunan status cagar alam Mutis, kata Doktor Fios, tidak boleh direduksikan maknanya hanya pada persoalan logika ekonomi atau managemen dan politis saja. Namun lebih dari itu perlu dilihat secara lebih substansial, esensial dan komprehensif sehingga menghasilkan keputusan yang berdampak positif bagi kebaikan masyarakat lokal dan keadilan ekologis alam.

“Saya berharap gagasan penurunan status cagar alam Mutis ditinjau ulang atau jika perlu tidak dilanjutkan ke depan. Ini juga untuk menghindari konflik sosial vertikal maupun horizontal yang sulit diselesaikan nantinya karena melibatkan banyak pihak atau stakeholder di dalamnya”, kata Doktor Fios.

BACA JUGA:
Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar Gelar Rapat Tertutup 3 Jam, Ini yang Dibahas
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More