Pengibaran Bendera Ula-Ula: Ritual Sakral Kaya Makna Dalam Tradisi Pra-Nikah Masyarakat Sulawesi Selatan

Oleh Dionisius Ngeta (Warga Masyarakat Bukit Nangahure Kelurahan Wuring, Alok Barat, Sikka)

Untuk itu ritual dan prosesi pengibaran Bandera Ula-ula bukan sekedar seremonial belaka. Momentum itu merupakan penegasan dan pengakuan masyarakat bahwa eksistensi akan “ada yang lain”  selain bahwa keluarga yang bersangkutan adalah keturunan Ningrat. Penegasan dan pengakuan keyakinannya akan “ada-yang lain” itu diungkapkan melalui doa, ritus, prosesi itu. Doa-doa itu merupakan komitmen dan harapan kepada Tuhan dan leluhur untuk keberhasilan hajatan yang sedang dilaksanakan.***

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More