Pengembangan Pendidikan Indonesia Menurut Ki Hadjar Dewantara

Oleh: Fabianus Jewadut, S.Pd (CGP (Calon Guru Penggerak)

Dalam proses pembelajaran di kelas jika kita boleh membandingkan dengan pembelajaran yang pernah kita alami pada saat kita masih di bangku sekolah (SD, SMP, SMA) mungkin kita pernah mengalami hal-hal yang kurang mengenakkan, tidak menyenangkan. Mungkin saja gurunya terlalu kejam sehingga menakutkan atau gurunya terlalu memaksakan siswanya  secepatnya memahami materi yang diajarkannya, tanpa disadari sungguh bahwa proses berpikir dan memahami pengetahuan dari setiap siswa tidak pernah sama. Maka tidak jarang terjadi kekerasan terhadap siswa baik itu secara fisik maupun psikisnya. Sebuah filosofi umum yang dianut oleh guru kita tempo doeloe,yakni ”di ujung rotan ada emas atau ada pengetahuan”. Guru zaman dulu memaknai slogan itu dengan cara yang agak kasar dan keras. Walaupun cara demikian menimbulkan luka yang mendalam bagi siswa yang mengalaminya. Percaya atau tidak jika kita tanyakan kepada siswa dulu yang sekarang sudah bekerja tidak sedikit mengatakan bahwa saya membenci guru itu, caranya mendidik terlalu keras.

BACA JUGA:
“Buru Warat” dan Deep Ecology ala Orang Manggarai
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More