Penegakan Hukum Gaya “Pokrol Bambu”.

(Tanggapan Atas Opini Edi Hardum)

3. Upaya saudara Edi Hardum menulis opininya dengan menyadur berbagai kutipan tokoh terkemuka, peraturan, undang-undang yang kemudian menghubungkan semua itu dengan pribadi bahkan profesi saya sebagai advokat, semakin menegaskan opini yang disampaikan oleh saudara Edi Hardum tidak nyambung karena melenceng dari substansi soal atau isu yang dibahas, lebih jauh justru memperlihatkan jika saudara Edi Hardum gagal memahami dan tidak mampu memilah isu mana area publik yang mestinya ditanggapi oleh saudara Edi Hardum, tapi justru lebih sibuk menyerang pribadi saya dengan berbagai kalimat penghinaan.

4. Karena opini yang disampaikan oleh saudara Edi Hardum lebih kepada menyerang harkat dan martabat pribadi saya, maka tidak berlebihan jika saya menuntut permohonan maaf dari saudara Edi Hardum atas perbuatannya kepada saya, tapi jika yang bersangkutan enggan meminta maaf maka upaya hukum dapat saya tempuh sebagai upaya terakhir mencari keadilan atas berbagai tuduhan, penghinaan dan fitnah yang saudara Edi Hardum alamatkan kepada saya.

BACA JUGA:
Sikap Sabar Itu Indah
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More