Penderita HIV dan AIDS di Sikka Didominasi Warga Berusia 25 Hingga 49 Tahun

“ODHA wajib minum obat ARV agar jumlah virus tidak meningkat dan daya tahan tubuh pasien tetap stabil,” kata Anis.

Anis yang saat diwawancarai didampingi  Pengelola Program KPA Mathilda Gonzali R. Putri, Ketua KDS Flores Plus Support, Maria S.Keron; dan Pendamping Sebaya, Elisabeth Reneldista menambahkan, selain 380 ODHA itu, ada juga  27 ODHA yang sebelumnya rutin minum obat, namun dalam beberapa waktu terakhir tidak mematuhi minum obat atau lost sehingga menyulitkan petugas untuk melakukan pemantauan.

“Para ODHA yang lost minum obat ini karena pelbagai faktor di antarnya tidak ada motivasi dari dalam diri untuk minum obat, dan faktor ekonomi di mana mereka tidak memiliki dana untuk mengobat obat di Klinik VCT Sehati,” kata Anis.

Gencar Distribusikan Kondom dan Lubricant

Sementara Pengelola Program KPA, Mathilda Gonzali R. Putri, S.Psi kepada media ini menambahkan bahwa selain rutin memberi obat, KAP juga dalam upaya mencegah peningkatan kasus HIV dan AIDS gencar mendistribusikan kondom di mana selama Januari 2022 ada 576 kondom yang telah didistribusikan, dan 18 lubricant untuk digunakan kelompok berisiko saat berhubungan seks dalam upaya mencegah HIV dan AIDS.

BACA JUGA:
KPU, Bawaslu, Parpol, dan BEM Perguruan Tinggi di Kabupaten Sikka Siap Sukseskan Pemilu Serentak 2024
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More