Penderita HIV dan AIDS di Sikka Didominasi Warga Berusia 25 Hingga 49 Tahun
“Data menunjukkan bahwa orang dinyatakan positif HIV dan AIDS karena beberapa faktor di antaranya hubungan seks berisiko, penggunaan jarum suntik, narkoba, dan beberapa perilaku berisiko lainnya,” kata Yan Siga.
Semua Profesi Tertular HIV dan AIDS
Yan Siga juga menyebut fakta lainnya di mana semua profesi di Kabupaten Sikka sudah tertular HIV dan AIDS di mana profesi tertinggi ditempati Ibu Rumah Tangga (IRT) dengan jumlah kasus sebanyak 242 kasus, disusul petani 156, swasta 154 kasus, sopir 58 kasus, buruh 48 kasus, karyawan 42 kasus, PSK 37 kasus, tidak kerja 41 kasus lain-lain 29 kasus, PNS/TNI/Polri 25 kasus, balita 24 kasus, ojek 26 kasus,
mahasiswa 25 kasus, tidak diketahui 21 kasus, nelayan 11 kasus, pelajar 10 kasus. Satpam dan waria masing-masing 7 kasus, ABK 6 kasus, perawat 2 kasus, dan ada tiga profesi masing-masing 1 kasus yakni koki, Napi, dan Biarawan. “Semua profesi di Sikka sudah ada kasus HIV dan AIDSnya,” kata Yan Siga.
380 ODHA Rutin Minum Obat ARV
Sementara Koordinator Pendamping Sebaya pada KPA Sikka Yohanes G. Beda
atau yang biasa disapa Anis kepada media ini menjelaskan KPA Sikka gencar melakukan pelbagai upaya untuk mencegah dan menangani HIV dan AIDS di antaranya dengan rutin memberikan obat antiretroviral (ARV) kepada 380 Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) dalam setiap hari.