
Pemerhati HAM dan Anti Perdagangan Orang Kabupaten Sikka Nyatakan Mosi Tidak Percaya Terhadap Kapolres Sikka dan Kapolda NTT Terkait Tidak Tuntasnya Pencarian 4 Orang Korban TPPO
Elemen warga ini kemudian bergegas ke Kantor Bupati Sikka dengan menggunakan kendaraan roda enam, kendaraan roda empat, dan kendaraan roda dua. Setiba di Kantor Bupati Sikka, rombongan menunggu kedatangan Bupati Sikka dan Wakil Bupati Sikka sekitar 1 jam di mana pada saat itu orang nomor satu dan nomor dua di Nian Tana Sikka itu pada saat itu lagi mengadakan pertemuan penting di salah satu kegiatan.

Pertanyakan Komitmen Pemerintah Atasi Kasus Kekerasan
Perwakilan pemerhati masalah perempuan dan anak di antaranya RP Hubert Thomas Hasulie, SVD; RP Pater Ignas Ledot, SVD; RP Otto Gusti Madung, SVD; RP Marsel Vande Raring, SVD; Ketua SEMA STFK Ledalero, Fr. Sarnus Joni Harto; Anggota WKRI Tessa Nurak; dan anggota TRUK-F mempertanyakan komitmen Pemkab Sikka dalam mengatasi masalah kekerasan dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kabupaten Sikka, khususnya kasus 17 perempuan di bawah umur yang menjadi korban eksploitasi dengan modus mempekerjakan mereka pada 4 pub di Kota Maumere, serta kecenderungan tingginya kasus warga Kabupaten Sikka yang menjadi korban TPPO di luar Kabupaten Sikka, termasuk di Malaysia.