Pembongkar Rahasia

Oleh Ramli Lahaping

“Kenapa?” sergahku.

“Kita ini seolah berbeda alam. Meskipun kita saling mencintai, kita tidak akan bisa hidup bersama,” jawabnya.

“Kenapa begitu?” ulikku.

Ia lantas mendengkus kalut. “Kau ini berasal dari keluarga yang baik-baik, sedangkan aku sebaliknya.” Ia lantas menjeda beberapa saat. Tampak berusaha menguatkan hatinya untuk bertutur. Hingga akhirnya, ia menyambung, “Seharusnya aku mengatakan kepadamu sedari awal, bahwa ayahku menjalankan bisnis pengiriman barang haram. Ayahku adalah bandar narkoba jaringan internasional.”

Seketika, aku merasa senang telah berhasil menghanyutkannya ke dalam arus penyelidikanku. Tetapi untuk menggali informasi lebih dalam, aku tetap tampil lugu, seolah-olah aku belum tahu apa-apa. Karena itu, aku menimpali, “Oh, ya? Kau serius?”

Ia kemudian mengangguk dengan raut muram. “Orang tuamu berusaha mendidik generasi muda di negara kita ini, tetapi ayahku malah menghancurkan mereka.”

Aku pun melayangkan senyuman simpul. Mencoba menabahkan hatinya agar terus membongkar rahasia tentang ayahnya. “Yang penting, kamu berbeda sikap dengan ayahmu.”

BACA JUGA:
Puisi-puisi Fransis Borgias*
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More