Pelayanan Buruk, Puskesmas Wae Codi di Cibal Barat Harus Dievaluasi
Karena diancam, keluarga pasien MAN mengeluarkan biaya Rp300.000 untuk membayar sopir ambulans tersebut. “Sebenarnya, keluarga menolak permintaan petugas Puskesmas tersebut. Tapi, karena diancam dan tidak ingin berdebat, mereka mengeluarkan biaya untuk sopir tersebut,” lanjutnya.
Setelah mengeluarkan biaya itu, pasien baru diantar ke RSUD Ruteng. Hingga pada Sabtu 10 Juli 2021, Ibu MAN berhasil melahirkan buah hatinya. Namun, bayi itu tidak selamat. “Jika ibu MAN cepat diantar ke RSUD Ruteng, ada kemungkinan bayinya akan tertolong dan selamat,” ketusnya.
Atas peristiwa itu, Ardi mengecam keras pelayanan di Puskesmas Wae Codi, Cibal Barat tersebut. Bahkan, ia mendesak dinas terkait untuk segera mengeluarkan surat peringatan pertama kepada sopir ambulans di Puskesmas tersebut.
“Saya mendesak dinas terkait untuk segera mengeluarkan SP1 kepada sopir ambulans di Puskesmas Wae Codi. Mereka tidak bertanggung jawab terhadap tugas. Lebih menyedihkan, mereka tidak ada di Puskesmas pada jam kerja,” ujarnya.