Duduk Berefleksi Di Aryo Dan Bergerak Berekreasi Ke Trigili
Oleh: Oleh: Yosep Bala Makin, SVD
Setiap pulau mempunyai keunikan tersendiri. Pulau Gili Air terkesan lebih tenang, sedikit sepi dan natural. Kami beristirahat semalam di sini. Rupanya, bapak Ege dan bapak Kornelis belum merasa puas dengan pelayanan yang diberikan kalau tidak sampai tidur semalam di salah satu pulau ini.
Pulau Gili Air dipilih sebagai tempat istirahat semalam karena suasananya lebih tenang dan alami. Sedikit sepi dan enjoy. Dan inilah kesempatan bagi peserta berpartisipasi, pertama-tama dengan melihat, mengalami, dan sedikit merasakan betapa orang berjuang untuk hidup. Alam diciptakan oleh Tuhan sekaligus dititipkan kepada manusia dan manusia memolesnya untuk kebutuhan manusia pula.
Maka tanggung jawab ekologis ada pada manusia. Tanggung jawab merawat bumi dan alam lingkungan yang kita nikmati ini.
Akhirnya, sebuah kegembiraan terukir di setiap pulau kecil yang disinggahi. Beramai-ramai berpose ria. Ekspresi sukacita tergambar pada foto-foto yang diabadikan.
Tak mau kehilangan cerita tentang Trigili. Bukti autentiknya pun ada pada foto dalam album kenangan masing-masing. Bagi pengunjung asing yang kita sebut turis, Trigili adalah Home bagi mereka karena di sinilah mereka dapat menemukan suasana damai, sukacita, gembira, dan bahagia.