Pegiat Konservasi Desak Pemerintah Hentikan Rencana Pembangunan Sarpras di TNK
Kedua, pembangunan itu sangat mencederai desain besar pembangunan pariwsata serta sangat merugikan para pelaku wisata dan masyarakat Manggarai Barat, sebab berpotensi besar akan merusak pariwisata berbasis alam (nature based tourism) sebagai branding utama pariwisata Labuan Bajo-Flores di mata dunia internasional. Alih-alih dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan sebagaimana yang diklaim oleh pemerintah, pembangunan ini justeru berpotensi menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Labuan Bajo.
“Tanda-tanda menurunnya minat wisatawan sudah mulai tampak, sejak rencana pembangunan ini sudah tersiar ke publik. Di media sosial, beberapa wisatawan yang pernah berkunjung ke Labuan Bajo mengeritik keras pembangunan ini, karena merusak bentangan alami kawasan Loh Buaya-Pulau Rinca sebagai daya tarik utama wisata di tempat itu”.
Ketiga, model pembangunan yang sedang diusung pemerintah di TNK tidak lagi pro-lingkungan hidup, tetapi lebih condong kepada kepentingan investor. “Sambil mendorong investasi pariwisata ramah lingkunan di seluruh Kepulauan Flores, seharusnya kita menolak investasi swasta di dalam kawasan ruang hidup Komodo sendiri. Semua rencana ini kami tolak, karena berpotensi menimbulkan kehancuran Taman Nasional Komodo sebagai kawasan konservasi, serta menciptakan monopoli bisnis pariwisata di Labuan Bajo yang sangat merugikan kami sebagai masyarakat lokal,’ beber Aloy..