PDIP memilih, Indonesia memilih “Ganjar for Indonesia”
Oleh Marianus Gaharpung, dosen FH Ubaya Surabaya
Kalau Ganjar hengkang dari PDIP, maka satu- satunya jago PDIP hanyalah Puan Maharani.
Prabowo Subianto tidak mungkin dilamar PDIP, karena tidak ada sejarahnya PDIP menaikkan jago dari luar kader PDIP. Kalau Puan yang naik, maka PDIP habis. Eksodus suara simpatisan PDIP akan terjadi secara besar- besaran. Semuanya akan bergeser ke poros pendukung Ganjar.
Satu- satunya lawan berat Ganjar adalah Prabowo Subianto. Bisa jadi Prabowo pun akan berubah pikiran dengan turunkan level menjadi pasangan Ganjar nantinya, karena pertimbangan peluang keuntungan elektabilitas partai Gerindra yang bisa diraih dari pemanfaatan popularitas Ganjar.
Jika itu terjadi, maka satu satunya lawan yang diperhitungkan hanyalah dari koalisi Golkar, PAN dan PPP. Koalisi ini juga tidak aman- aman banget, karena PPP hanya menunggu lepasnya Ganjar dari PDIP untuk bergabung mendukung Ganjar. Signal itu sudah sangat kuat dengan bermunculannya dukungan secara vulgar terhadap Ganjar dilevel bawah massa PPP.
Anies Baswedan, seharusnya sudah angkat bendera putih. Harus menyadari diri karena hanya kelompok tertentu masih setia dengan mantan Gubernur DKI ini. Jadi tidak ada yang bisa diperhitungkan dari kansnya Anies. Oleh karena itu, hari ini Selasa, 10 Januari 2023, dalam pidato politik ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hut PDIP ke – 50, PDIP, publik tanah air berhasil PDIP memilih, Indonesia memilih “Ganjar for Indonesia”.***