PBB: Pandemi Covid Renggut Nyawa 10.000 Anak Tiap Bulan

Coronavirus
Anak yang mengalami kekurang gizi di Afrika (AP Photo/Sam Mednick)

 

Pojokbebas.com. PBB mengindikasikan bahwa setengah juta anak mengalami kekurangan gizi karena dampak virus dan pembatasan yang diberlakukan untuk memberantasnya. “Dampak krisis COVID-19 pada ketahanan pangan akan tercermin dalam beberapa tahun mendatang,” kata laporan WHO tersebut. Kasus-kasus di Burkina Faso, Sudan, Yaman, Afghanistan dan Venezuela, merupakan beberapa negara yang paling terpukul akibat pandemi ini.

Perkembangan coronavirus dan pembatasan sosial dalam mengatasinya membuat masyarakat miskin semakin lapar karena mereka terisolasi dari bantuan makanan dan medis. Kelaparan yang dikaitkan dengan virus ini menyebabkan kematian kurang lebih 10.000 anak sebulan selama tahun pertama pandemi, menurut laporan PBB yang dibagikan kepada The Associated Press sebelum dipublikasikan dalam jurnal medis Lancet.

Selain itu, ada lebih dari 550.000 anak setiap bulan mengalami kekurangan gizi yang dikenal sebagai penyakit busung lapar, menurut laporan PBB tersebut. Kekurangan gizi ini dikhawatirkan akan menyebabkan penyakit fisik dan mental lainnya yang tidak hanya menjadi tragedi individu anak tetapi bisa juga menjadi bencana generasi di wilayah-wilayah tertentu.

BACA JUGA:
PBB: Semua Negara Anggota Harus Hormati Keputusan ICC
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More