Paus Fransiskus: Nabi Ekologis Gemakan Dunia (Mengenang Kepergiannya Kepada Keabadian)

Oleh Dionisius Ngeta, Pemerhati Orang dengan Gangguan Jiwa

Kita tak bisa mencintai Pencipta, jika terus serakah mengeksploitasi alam tanpa mempertimbangkan keberlanjutan ekosistimnya. Memiliki transformasi pemikiran dan perilaku baru adalah buah dari pertobatan yang memandang alam ciptaan sebagai sesama saudara dan hamparan kasih sayang Allah yang harus dijaga keberlanjutannya.

Kebangkitan Kristus dari alam maut mendorong kita untuk tobat dan bangkit dari kesadaran dan perilaku ekologis yang bermartabat dan berkeadilan. Bahwa bumi adalah rumah kita bersama. Alam ciptaan adalah sama saudara dari satu Pencipta yang sama memiliki hak. Semua ciptaan adalah satu keluarga Allah. Dan semuanya memiliki hak yang sama untuk keberlanjutan.

Bertobat dan segera bangkit untuk melihat dan memperlakukan alam ciptaan lainnya sebagai saudara dan bumi sebagai “rumah” kita bersama dengan konsep dan tatanan ekonomi baru yang berwajah humanis sekaligus ekologis adalah sebuah keniscayaan yang segera. Bumi ini “rumah kita” bersama, tapi bukan milik kita. Semua beranggungjawab atas kelestarian dan keberlanjutan semua yang ada di dalamnya.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More